Selasa, 04 November 2008

Seorang guru SDN 012 Kota Tanjungpinang, Meirizal Rafita (21) tidak siuman dan mengalami kejang-kejang setelah diberi suntikan oleh oknum perawat yang bertugas di Puskesmas KM 10 di daerah setempat.
"Setelah disuntik dan makan pil yang diberikan perawat itu, 15 menit kemudian putri saya kejang-kejang dan tidak sadarkan diri," Ahmad Asang (560, orang tua Rafita di RSUD Tanjungpinang, Selasa.
Menurut Ahmad, putrinya hanya menderita penyakit flu, tidak ada penyakit lain yang berbahaya.
Dokter yang bertugas di Puskesmas KM 10 tersebut sedang dinas di luar, sehingga Rafita ditangani perawat.
Dia menduga perawat salah memberi obat kepada putrinya.
"Saya tidak tahu apa jenis obat yang disuntikkan ke putri saya. Tiba-tiba saja putri saya tidak sadarkan diri setelah disuntik," ujarnya.
Kejadian itu membuat Ahmad panik dan meminta pertangungjawaban pihak Puskesmas.
"Mereka bersedia merujuk putri saya di RSUD Tanjungpinang. Sekarang dia sudah sadarkan diri, tapi belum bisa bangun karena kepalanya masih pusing," kata Ahmad.
Hingga sekarang dokter belum memberitahukan jenis penyakit yang diderita Rafita, meski darahnya sudah diambil dua kali oleh dokter.
Rafita tidak dapat menggerakan tubuhnya sebagaimana biasanya. Dia hanya terbaring lemah.
Hingga sekarang telah 16 botol inpus digunakan mengobatinya.
"Saya dilarang dokter RSUD Tanjungpinang mengkonsumsi obat yang diberikan oleh perawat Puskesmas," kata Rafita yang masih terbaring lemah di ruang perawatan RSUD Tanjungpinang.

Tidak ada komentar: