Minggu, 02 November 2008

Warga Tanjung Uban dan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan, mengeluhkan biaya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepri yang lebih mahal dibanding rumah sakit swasta.
"Selama empat hari berobat dikenakan biaya mencapai Rp7 juta, padahal jenis obatnya generik," kata Sekretaris Komisi II DPRD Kepri, Yudi Carsana, di Tanjungpinang, Minggu.
Yudi mengemukakan, biaya pengobatan di RSUD Kepri lebih malah dibanding rumah sakit Angkatan Laut di Tanjungpinang dan Awal Bross di Batam.
Karena itu, kata dia, masyarakat merasa kehadiran RSUD itu tidak membantu, tapi malah membebankan ekonomi mereka.
"Rumah sakit milik pemerintah seharusnya membantu masyarakat dengan mengutakan pelayanan, bukan malah memberatkan masyarakat," ujar Yudi.
Berdasar informasi, mahalnya biaya pengobatan di RSUD Kepri salah satunya disebabkan oleh jasa dokter dibayar dengan mahal. RSUD Kepri menggunakan dokter dari Batam. Dalam seharis dokter asal Batam dibayar sebesar Rp1 juta.
"Kami sudah mempertanyakan masalah itu kepada pihak rumah sakit," katanya.
Sistem pelayanan di RSUD Kepri juga dinilai tidak baik karena masyarakat yang tidak mampu membayar biaya pengobatan harus membawa sertifikat rumah, surat tanah, dan surat berharga lainnya sebagai jaminan. "Itu benar-benar sudah keterlaluan," katanya.
Yudi mengimbau pemerintah dan instansi yang terkait segera mengatasi permasalahan yang dikeluhkan masyarakat Bintan tersebut.
"Perlu diawasi dengan ketat. Selain itu, sistem pelayanan kepada pasien yang dilakukan selama ini juga harus dimaksimalkan," katanya...generasi perang pikiran...

Tidak ada komentar: