Jumat, 23 Januari 2009

Di mana harta Soeharto???


TD Pardede, tokoh pengusaha asal Medan
jaman dulu jika masih hidup tentu akan tercengang membaca berita majalah Tempo
minggu ini :

“ Dari luar ruangan, sejumlah tokoh melihat pertemuan itu berlangsung
dingin. Teh dalam cangkir berlogo Istana Presiden yang diangkut dari rumah
Soeharto, tak disentuh. Hendarman – Jaksa Agung – kata sumber itu, lalu
mengajukan konsep penyelesaian di luar pengadilan. Diantaranya, keluarga
Soeharto harus membayar 4 trilyun kepada negara. Ini sepertiga dari tuntutan
Pemerintah, yakni US $ 420 juta dan Rp 185 milyar plus ganti rugi immaterial Rp
10 trilyun atas Yayasan Supersemar .

Mbak Tutut dan adik adiknya hanya terdiam mendengar angka yang diajukan
Pemerintah “.


Si ompung yang dekat dengan Bung Karno pasti teringat saat suatu
hari dia dipanggil mendadak ke Jakarta.
Mengetahui betapa miskinnya sang Presidennya. Setelah ngobrol ngobrol bersama
menteri lainnya, Presiden Republik Indonesia itu mengajak TD Pardede
ke pojok ruangan.

“ Pardede, bisa kau pinjamkan aku uang ? “

Gelagapan karena langsung ditodong oleh penguasa negeri. TD Pardede merogoh
saku saku jasnya dan memberikan seribu dollar dari kantongnya. Namun Bung Karno
hanya mengambil secukupnya dan mengembalikan sisanya kepada Pardede.



Lain cerita salah satu ajudan terakhir,Putu Sugianitri seorang bekas
Polisi wanita yang juga harus pensiun tanpa kejelasan. Suatu saat setelah tidak
menjadi presiden, Bung Karno jalan jalan keliling kota dan tiba tiba ingin buah rambutan. ” Tri
, beli rambutan “.

” Uangnya mana ? ” tanya si polwan asal Bali itu.

” sing ngelah pis ” kata Bung Karno dalam bahasa Bali yang artinya ”
saya tak punya uang “.

Jadilah sang ajudan memakai uang pribadinya untuk mantan presiden yang tidak
memiliki uang.

Ada juga
cerita dari Bang Ali Sadikin.

Saat ia menjabat Menko Maritim. Ia ditanya oleh Bung karno apakah ia bisa
membantu bisnis mertua Bung Karno yang berkaitan dengan perijinan pelabuhan.
Setelah dipelajari Ali Sadikin mengatakan tidak bisa. Peraturan mengatakan
demikian.

“ Ya sudah , kalau tidak bisa “ kata Bung Karno.

Bang Ali berpikir. Luar biasa ini manusia. Padahal sebagai Presiden ia bisa
memaksakan memberi perintah. Yang mengagumkan Bung Karno selanjutnya tidak
pernah dendam, bahkan kelak mengangkat May.Jend KKO Ali Sadikin sebagai Gubernur
Jakarta.


Dari
cerita tersebut diatas, kita tahu Bung Karno tidak pernah peduli dengan uang
atau harta. Ketika turun dari kekuasaan kita tak pernah tahu bahwa Bung Karno
dan keluarganya meninggalkan kekayaan yang melimpah ruah.

Saat mendapat surat
dari Jenderal Soeharto, bahwa Bung Karno harus meninggalkan Istana Merdeka
sebelum tanggal 16 Agustus 1967. Maka teman teman Bung Karno yang mengetahui
rencana itu segera menawarkan dan menyediakan 6 rumah untuk tempat tinggal dan
putera puteri Bung Karno.


Mendengar hal itu Bung Karno seketika marah, bahwa ia tidak menghendaki rumah
rumah itu. Ia menginginkan semua anak anaknya pindah ke rumah Ibu Fatmawati.

“ Semua anak anak kalau meninggalkan Istana tidak boleh membawa apa apa,
kecuali buku buku pelajaran, perhiasan sendiri dan pakaian sendiri. Barang
barang lain seperti radio , televisi dan lain lain tidak boleh dibawa ! “

Demikian Bung Karno memerintahkan.

Guntur
- putera tertua – setelah mendengar penjelasan itu merasa kecewa, karena ia
sudah terlanjur menggulung kabel antenna TV yang akhirnya tidak boleh dibawa
pergi.

Sementara Ibu Fatmawati mengeluh karena kamar di rumahnya tidak cukup.

Tak berapa lama datang truk dari Polisi yang membawa 4 tempat tidur dari kayu
yang bersusun, dengan kasur dan bantalnya tapi tanpa sprei dan sarung bantal.
Juga beras 6 karung.

“ Anak anakku semua disuruh tidur di tempat tidur susun dari kayu, tanpa
sprei dan sarung bantal “


Konon Ibu Fat, marah marah kepada utusan yang membawa perlengkapan itu.

Bung Karno keluar dari istana dengan mengenakan kaos oblong cap cabe dan
celana piyama warna krem. Baju piyamanya disampirkan ke pundak, dan ia memakai
sandal bata yang sudah usang. Tangan kanannya memegang kertas Koran yang
digulung, berisi bendera pusaka merah putih. Bendera yang dijahit oleh istrinya
sendiri, ibu Fatmawati ketika masa proklamasi kemerdekaan dahulu.

Tak ada voor ridjer, pengawalan atau penghormatan seperti ketika
Presiden Soeharto – yang diantar Jenderal Wiranto sampai ke mobil Mercedes -
meninggalkan Istana Merdeka setelah menyerahkan jabatannya kepada Habibie.


Ia meninggalkan istana dengan mobil vw kodok yang dikendarai seorang supir
asal kepolisian. Salah seorang anggota kawal pribadinya membawakan ovaltine,
minuman air jeruk, air teh, air putih, kue kue serta obat obatan Bung Karno.

Itulah seluruh harta yang dimiliki Bung Karno ketika meninggalkan Istana.

Selebihnya ditinggalkan.

Kelak harta kekayaan Soekarno yang ditinggal di Istana didata oleh pihak
penguasa dengan dibuatkan berita acara. Barang barang itu mulai dari logam emas
batangan, lukisan lukisan, buku buku, pakaian, minyak wangi, bolpen, uang
dollar yang semuanya bernilai tidak sedikit. Dan semua itu tidak pernah
diserahkan kepada Bung Karno atau keluarganya. Tidak jelas siapa yang mewarisi.


Pada akhirnya tidak penting juga mewarisi sebuah kekayaan. Karena dia bukan
berhala harta. Hanya sebuah janji yang tersisa yang wajib kita jaga, untuk
sebuah Indonesia
yang bersatu dan bermartabat. Tidak ada juga deal deal khusus. Hanya sebuah
persetujuan dalam segenggam bait puisi Chiril Anwar.

Janji itu terus melintas jaman. Sampai kapanpun.

Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat

Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar

Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh....

Kejamnya Negara Kera ...Israel

Kiamatkah???

Perang Gaza dalam Lensa Kiamat...Oleh: Hermanto Harun (Mahasiswa Program S-3, Ph.D., University Kebangsaan Malaysia).

Seorang akademisi Prancis yang berdarah Yahudi, Andre Nocy mengungkapkan
gumamnya atas ekspansi Zionis Isreal ke Gaza, bahwa kebiadaban Zionis
Israel di Gaza sekarang ini persis sama dengan perilaku kebiadaban yang
pernah dilakukan Adolf Hitler terhadap sebagian negara Eropa.

Kemudian, Andre juga mengucapkan do’a “celakalah bagi Israel, saya sungguh
malu atas perilaku mereka dan semoga tuhan melaknat mereka
selama-lamanya” . Ungkapan yang dirilis oleh al-Jazeera (13/10/2009) yang
dikutip dari Quds Press tersebut setidaknya menunjukkan bahwa dari
kalangan Yahudi sendiri sudah muak dengan kebiadaan Zionis Israel
sekarang. Bagaimana tidak, sampai sa’at ini, hari ke 21 (17/01/2009)
kekejaman militer Zionis di Gaza tersebut telah menelan korban 5300 orang
lebih, 4300 orang luka-luka dan 1170 syuhada. Dari jumlah para syuhada
tersebut, 410 anak-anak, 110 perempuan dan 100 orang usia senja. Dari
semua jumlah korban baik yang syahid maupun yang luka, hampir 50 persen
korbannya adalah anak-anak dan kaum perempuan (alqassam.ps) .

Kebrutalan Zionis di negeri tiga agama itu tidak hanya sebatas paradigma
perang, akan tetapi sudah memasuki ranah pembantaian etnis (al-harb
al-ibadah) atau yang disebut seorang ahli hukum Polandia, Raphael Lemkin
dengan istilah Genocida. Dalam bukunya Axis Rule in Occupied Europe
(1944), Lemkin mengartikan Genosida sebagai sebuah pembantaian
besar-besaran sistematis terhadap satu suku bangsa atau kelompok dengan
maksud memunahkan bangsa tersebut.

Istilah Genosida memang tepat untuk potret kebiadaban Zionis Israel, mengingat sejarah berdirinya Israel sangat identik dengan perilaku barbaristik yang setiap jengkal
terotorialnya digaransikan dengan darah rakyat Palestina.

Jika ditelisik dalam lensa sejarah, lakon Zionis Yahudi di tanah Palestina
sekarang bukanlah hal yang baru, mengingat konflik Palestina-Israel
bukanlah konflik satu bangsa dengan bangsa lain, tapi konflik peradaban,
atau bahkan konflik agama yang telah direkam sejarah dalam usia
panjangnya.

Bentangan sejarah perilaku congkak Yahudi dibuktikan dengan
memusuhi semua ras besar dunia. Konflik antara Nabi Muhammad saw dengan
kaum Yahudi di Madinah, konflik antara Yahudi dan Romawi, konflik antara
Yahudi dengan negara-negara Eropa, konflik antara Musa dengan Fir'aun,
bahkan konflik antara nabi Yusuf dengan saudara-saudarnaya.

Lakon kebiadaban Israel saat ini hanyalah pengulangan peristiwa, semenjak era
Perang Arab, pembakaran Masjid al-Aqsha, tragedi Sabra Satila, Intifadhah
akhir 80-an, tragedi al-Khalil Hebron, penembakan Muhammad al-Durrah,
pembunuhan Syekh Ahmad Yasin dan Abdul Aziz Rantisi dan pejuang Palestina
lainya. Perbedaan keganasan Israel sekarang dengan yang terdahulu hanya
pada waktu dan pelaku.

Dalam perjalanannya, keberadaan Zionis Isreal memang selalu bersama aliran
darah. Semenjak terbentuk pada 1897 dan diproklamasikan di Swiss yang
akhirnya membuat keputusan bahwa bangsa Yahudi harus kembali ke Palestina,
maka dari sana cerita simbahan darah rakyat Palestina selalu menjadi tinta
dalam kelam sejarah. Bermula dari kongres di Swiss hingga terbentuknya
negara Israel Raya 1948 yang didudukung sepenuh oleh negera-negara Barat,
perilaku bangsa ”kera” tersebut selalu membuat ulah.

Hingga hari ini, kebejatan Israel terhadap rakyat Palestina seolah hanya menjadi cerita
yang tidak berarti bagi dunia. Bangsa Barat bahkan ikut merestui
kepongahan Israel dengan tanpa reserve. Hak Asasi Manusia yang didewakan
oleh pengagum Barat, hanya berlaku bagi kesalahan ras dan bangsa lain
terhadap Yahudi, namun tidak bermakna apapun, jika kejahatan Yahudi bagi
bangsa selain mereka.

Lantas, kita patut bertanya, apakah kekejaman dan kebiadaban Zionis Yahudi terhadap bangsa Palestina tersebut sebatas persoalan politik, sebagaimana yang dikampanyekan kaum liberal di
Indonesia dalam menjustifikasi penegasan Ehud Olmert, bahwa target mereka
hanyalah menumbangkan Hamas. Atau konflik dalam pentas sejarah ini sudah
marasuki wilayah agama?

Jika melihat persepsi sejarah, sulit menapikan bahwa kucuran darah yang
selalu mengalir di bumi Palestina tersebut hanya bermotif politik semata.
Sebab berdirinya Israel tahun 1948 merupakan mimpi besar Yahudi sejak masa
Musa, Dawud, Sulaiman, bahkan zaman Nabi Muhammad saw. Yahudi sangat
membutuhkan "Kerajaan Bani Israil" untuk mengalahkan ras selain mereka.

Dan ketika Yahudi menakulkkan al-Quds pada tahun 1967, pasukan Israel
berkumpul di tembok ratapan. Mereka berteriak dengan menyatakan ”hari ini
kita berhasil membalas dendam perang Khaibar” kemudian mereka menerikakan
”tumpangkan buah misy-misy di atas buah Apel, agama Muhammad telah lari
dan pergi”. Selain itu juga, Rundolf Churchil menyatakan bahwa lepasnya
al-Quds dari penguasaan Islam merupakan impian bersama umat Kristiani dan
Yahudi. Parlemen Israel telah mengeluarkan keputusan mengenai al-Quds,
yaitu sebagai kota milik bangsa Yahudi dan sekali-kali tidak boleh kembali
ke tangan umat Islam.

Lebih jauh dari itu, konflik di Timur Tengah yang disebabkan oleh Isreal
merupakan skenario Yahudi dalam menerjemahkan doktrin Talmud yang sangat
mereka yakini, bahwa negara Isreal Raya berdiri dalam batasan sungai Nil
di Mesir sampai sungai Furat di Iraq. Profesor Jamal Abd al-Hadi dan Wafa
Muhammed Rif’at dalam bukunya al-Tariq Ila Bayt al-Maqdis mengungkapkan
beberapa doktrin Talmud yang dijadikan Yahudi sebagai acuan dalam
menjustifikasikan ambisi bejat mereka, diantaranya adalah, pertama, asal
manusia selain Yahudi sama dengan asal hewan. Kedua, arwah orang Yahudi
sangat mulia di sisi Tuhan, sementara arwah manusia selain mereka adalah
arwah setan yang menyerupai ruh hewan. Ketiga, membunuh selain Yahudi
merupakan kebajikan yang akan dibalas oleh Tuhan. Jika tidak mampu
membunuh selain Yahudi secara langsung, maka wajib bagi Yahudi membuat
segala cara untuk kehancuran selain mereka. Keempat, kehidupan orang
selain Yahudi adalah milik Yahudi, begitu juga dengan harta mereka.
Kelima, perbedaan manusia dengan hewan sama seperti Yahudi dengan manusia
selain mereka.

Ada banyak teks Talmud yang diimani oleh Zionis Israel untuk menghancurkan
manusia selain mereka. Dengan demikian, ambisi Zionis tidak akan pernah
padam sebelum cita mereka terbukti nyata. Bagi kaum Zionis Isreal, segala
cara menjadi halal demi kepentingan dan keculasan mereka. Sifat kaum
Zionis Yahudi itu mewarisi sifat besar, yaitu sifat durhaka diturunkan
dari sifat saudara-saudara Yusuf (seayah berbeda ibu). Disana sudah
terpupuk bakat-bakat kelicikan, dengki, kebohongan, dan sebagainya. Walau
sifat-sifat itu sebatas potensi, bukan kemutlakan takdir.

Jadi, kebiadaban Zionis Israel saat ini di Gaza hanyalah sebagian dari
konsekuensi dari dendam sejarah. Awalnya, Bani Israil (Yahudi) hanyalah
sebuah kaum yang selalu mendapat bimbingan seorang Nabi. Namun dinamika
sejarah Yahudi yang sangat panjang melahirkan watak biadab dan tidak
berprikemanusiaan. Semua karakter buruk Yahudi tersebut seolah telah
menjadi skenario Tuhan untuk menjadi cobaan di akhir zaman.

Mungkin, kelakuan Zionis Yahudi yang terhadap rakyat Palestina merupakan rahasia
yang mulai terkuak untuk membuka mata dunia. Karena Israel selalu picik
dalam mempengaruhi opini manusia. Atau mingkin, kebiadaban Zionis Israel
sekarang ini menjadi potret dari lensa kiamat, sebagaimana isyarat baginda
Nabi dalam sabdanya, bahwa nanti di akhir zaman, ketika kiamat sudha
mendekat, akan terjadi perang antara muslim dan Yahudi. Jika benar
demikian, maka kebiadaban Zionis Israel di Gaza sekarang ini bukanlah
perilaku akhir mereka. Semua itu hanya replay sejarah dan postponed
scenario sebelum go with new aggression.
*Dosen Fakultas Syariah IAIN STS Jambi. Mahasiswa Program Doktor
University Kebangsaan Malaysia......-Generasi Perang Pikirin-....

Jumat, 16 Januari 2009


Oleh : Ario Djatmiko, pengajar di Fakultas Kedokteran Unair

Awal dari semua kejahatan di muka bumi ini adalah dusta. Begitu
kata Saidun, guru ngaji saya di kampung. Mengapa? Dalam berdusta, kita
sendirilah yang tahu, kita itu sedang berbohong atau tidak.

Siapa pun yang tega menipu diri sendiri pasti lebih tega
melakukannya pada orang lain. Saidun mengingatkan, munafik adalah
serendah-rendah nilai manusia di mata Tuhan. Munafik berarti tidak
satunya kata dan perbuatan. Cirinya, obral janji. Lantas, bagaimana
kita tahu munafik atau tidak?

Pemilu adalah peristiwa mahapenting dalam sejarah bangsa ini.
Proses memilih presiden yang membawa bangsa ini ke depan. Dalam proses
sepenting itu, di mana pers berada? Pers hadir sekadar menjual space
kosong untuk bebas diisi capres. Atau, ada tanggung jawab lain yang
lebih bermakna untuk bangsanya?

Pilar ke-4 yang menjaga demokrasi adalah pers. Untuk itu, kebebasan
pers harus dipertahankan. Ibarat pisau, pers bebas diarahkan ke mana
saja. Pertanyaannya, nurani atau sponsorkah yang bicara?

Ada Yang Harus Dijaga

Obama terpilih, kita menyaksikan indahnya dan terhormatnya
demokrasi. Bukan sekadar kisah menangnya kulit hitam atas kulit putih
atau muda versus tua. Lebih dari itu, menangnya nurani dan akal sehat.
Di sini terlihat peran pers amat jelas. Pers membawa perbedaan
fundamental tiap kandidat presiden ke ruang publik. Pertama, rakyat
Amerika akhirnya sadar untuk memilih jalan kapitalis yang sosialistik
ketimbang kapitalis bebas ala Reagan. Tentu dengan segala konkuensinya.

Kedua, rakyat memilih multilateralisme ketimbang unilateralisme.
Artinya, mereka menerima bahwa Amerika hanya merupakan salah satu
kekuatan penyeimbang dunia. Bukan lagi menjadi pengatur (baca: polisi)
dunia.

Ketiga, soft power lebih diterima ketimbang hard power. Air mata
bercucuran saat Obama berbicara I will listen to you, especially when
we disagree. Untuk orang-orang yang tidak memilih dia, Obama santun
berkata sungguh-sungguh bekerja untuk mereka. Dan, kemenangan Obama pun
menjadi kemenangan rakyat Amerika.

Lebih mengharukan, pidato politik McCain. Dia berjanji mengawal
kepresidenan Obama mencapai cita-cita Amerika. Kita melihat keagungan
di sini. Value yang mencerminkan keluhuran budi, sportivitas, dan
patriotisme tinggi. Mereka sadar, ada hal yang harus mereka jaga demi
masa depan bangsanya, yaitu kebersamaan! Tanpa kebersamaan, Amerika
akan hancur, apalagi dalam situasi ekonomi sulit ini.

Lantas, bagaimana mereka bisa mencapai itu semua? Jawabannya,
kematangan berbangsa dan kerja maksimal pers dalam melakukan
investigasi dan edukasi.

Benarkah para capres kita sadar betul akan pentingnya menjaga
kebersamaan? Benarkah maraknya iklan politik akan identik dengan
lahirnya pemimpin-pemimpin unggul yang bernurani, sportif, dan
patriotis? Apakah kita akan melihat keindahan dan terhormatnya
demokrasi saat pemilu hadir di negeri ini?

Kata-Kata Membunuh

Pada awal putaran kampanye tampak tanda-tanda mencemaskan. Tudingan
Rizal Ramli, dalam paparannya di TV, SBY melakukan rekayasa statistika.
Itu tuduhan berat, kebohongan publik! Pertanyaannya, apakah tudingan
tersebut merupakan rekam jejak atau hanya black campaign? Sebab,
ternyata Ramli pun mencalonkan presiden. Artinya, tudingan itu maybe
yes maybe no dan rakyat bingung.

Di sinilah pers seharusnya hadir membuka tabir? Komentar Amien Rais
tentang SBY-Kalla takut menghadapi asing. Menyetujui UU Migas adalah
ketololan yang menyundul plafond. Mungkin benar, tapi tidak adakah
kalimat yang lebih soft?

Saat McCain menyebut country first, ratingnya naik melebihi Obama.
Tudingan ''that one'' (baca: orang di luar kita) untuk Obama membuat
rating McCain melorot dan tidak pernah naik lagi.

Pelajarannya, black campaign bisa menjadi bumerang. Saat Sarah
Palin terkena masalah, Obama tegas mengatakan akan memecat tim
suksesnya yang melakukan black campaign. Terasa benar hadirnya
kesantunan politik di sini.

Masih ingat saat ulang tahun PDIP di Palembang? Mega mengkritik
langkah pemerintahan SBY-Kalla seperti poco-poco. Dengan nada menghina,
Anas Urbaningrum menasihati Mega untuk lebih sering becermin dan
membaca. Seandainya Anas itu tim sukses Obama, pasti sudah dipecat.

Tapi, negeri ini aneh, posisi Anas di partai justru makin penting
saja. Atau ada skenario lain, lempar batu sembunyi tangan? Kisah
seperti itulah yang muncul di ruang publik. Orang pintar tahu apa yang
dikatakan. Tapi, orang bijak tahu apa dampak dari ucapannya.

Nah, seharusnya para elite tahu cara mengolah delivery agar
substansinya bisa lebih diterima. Dan, bagaimana mungkin kita dapat
membangun kebersamaan kalau para elite terus mengumbar kata-kata
membunuh?

Pers Perjuangan

Jim Collins dalam bukunya Good to Great mengingatkan, ''First who
and then what''. Kalau diibaratkan membeli kucing dalam karung, iklan
politik adalah karungnya. Sekadar bungkus tempat menjual diri semata.
Seindah apa pun karung dihias, who-nya (baca: kucingnya) tetap tak
terungkap. Tidak ada gunanya kita berbicara ''what'' kalau tidak tahu
betul who-nya.

Lantas, di mana peran pers? Pers mempunyai dua wilayah, wilayah
iklan dan wilayah pemberitaan. Iklan adalah wilayah yang bisa dibeli
dan si pembeli dapat menulis apa pun sesuai tujuannya. Jelas tidak
mungkin kita mengungkap ''who'' dari wilayah iklan.

Di sini media harus memilih. Main aman dengan iklan politik dan
sibuk menghitung laba walau sadar ikut menyesatkan. Atau, tegak sebagai
intellectual gate keeper menjaga bangsanya. Tampil tegar menghadapi
risiko di wilayah pemberitaan. Membawa analisis tajam rekam jejak
capres ke ruang publik, membuka mata hati rakyat.

Beruntung saya pernah bertemu mediang Mochtar Lubis. Pers tidak
hanya urusan teknik pemberitaan semata. Makna publik adalah tujuan
utama pers. Landasan moral, etika, keberpihakan pada -kebenaran dan
kepentingan masyarakat- adalah nyawa pers.

Mochtar mengingatkan, pers Indonesia lahir karena perjuangan dan
sampai akhir tetap menjadi alat perjuangan. Jelas, perjuangan menuntut
sacrifice, bukan sekadar usaha mengejar laba.

Lantas, ke mana pisau pers akan diarahkan? Tegakah kita membiarkan
rakyat tak berdaya tersesat, memilih karung indah berisi serigala?

Selasa, 13 Januari 2009

Percakapan pada suatu ruang personalia yang sedang mencari pegawai baru:

Boss: Nama saudara siapa?
Pelamar: Anton Pak...
Boss : coba ceritakan tentang keluarga saudara...!
Pelamar: Saya dua bersaudara, adik saya masih kuliah di Bandung...
Orang tua saya tinggal di Surabaya....
Kakek dan nenek dari bapak
tinggal di Solo...
kakek and Nenek dari ibu tinggal di Medan
.... Paman dan pakde semua
tinggal di Jakarta.
Boss : Apakah saudara dapat berbahasa Inggris?
Pelamar: Yes.... Sir...
Boss : Now tell me about your family in English...!! ..
Pelamar: Sorry sir... I don't have family in English....

************ ********* ********* ********* ***

Bebek

Seekor bebek pergi kewarung dan bertanya, "Ada makanan bebek?"
Tukang warung bilang, :Tidak ada."
Bebek bilang, "Iya deh." Lalu pergi.
Besoknya, bebek itu ke warung lagi dan bertanya, "Ada makanan bebek?"
Tukang warung bilang tidak ada dan bebek itu pergi Besoknya, bebek itu
ke warung lagi dan bertanya, "ada makanan bebek?"
Tukan warung bilang, "Saya sudah bilang dua kali, saya tidak menjual
makanan bebek, dan tidak akan pernah menjualnya. Jika kamu tanya lagi,
akan saya paku kaki kamu ke lantai!". Lalu bebek itu pergi lagi.
Besoknya bebek itu dating lagi ke warung dan bertanya, "Ada martil untuk
memukul paku?"
"Tidak ada."
Lalu bebek itu bertanya lagi, "Ada
paku?"
"Tidak ada."
Hening sejenak, kemudian bebek itu bertanya lagi, "Ada makanan bebek?"

************ ********* ********* *****

Domba

Seorang gembala sedang menggembalakan domba.
Seorang yang lewat berkata, "Engkau mempunyai kawanan domba yang bagus
sekali.
Bolehkan saya mengajukan pertanyaan tentang domba-domba itu?"
"Oh, tentu, akan saya jawab dengan senang hati," kata gembala itu.
Orang itu berkata, "Berapa jauh domba-dombamu berjalan setiap hari?"
"Yang mana, yang putih atau yang hitam, tanya gembala.
"Yang putih."
"Ah, yang putih berjalan sekitar enam kilometer setiap hari."
"Dan yang hitam?"
"Yang hitam juga."
"Dan berapa banyak rumput mereka makan setiap hari?"
"Yang mana?, yang putih atau yang hitam?"
"Yang Putih,"
"Ah, yang putih makan sekitar empat kilo rumput setiap hari."
"Dan yang hitam?"
"Yang hitam juga."
"Dan berapa banyak bulu yang mereka hasilkan setiap tahu?"
"Yang mana?, yang putih atau yang hitam?"
"Yang putih,"
"Ah menurut perkiraan saya, yang putih menghasilkan sekitar enam kilo
bulu setiap tahun kalau mereka dicukur."
"Dan yang hitam?"
"Yang hitam juga."
Orang yang bertanya menjadi penasaran..
"Boleh saya bertanya, mengapa engkau mempunyai kebiasaan yang aneh,
membedakan dombamu menjadi domba putih dan hitam setiap kali engkau
menjawab pertanyaanku, padahal semuanya sama saja?"
Gembala itu menjawab, "Tentu saja saya harus membedakan.
Karena domba-domba yang putih itu adalah milik saya."
"Ooo, begitu," penanya itu mengerti, ".... Kalau yang
hitam?"
Yang hitam juga."

Cheers,
lamar

Senin, 12 Januari 2009


Berikut adalah sedikit sejarah perkembangan prosesor Intel dan para clone-nya yang berhasil disarikan :


Debut Intel dimulai dengan processor seri MCS4 yang merupakan cikal
bakal dari prosesor i4040. Processor 4 bit ini yang direncanakan untuk
menjadi otak calculator , pada tahun yang sama (1971), intel membuat
revisi ke i440. Awalnya dipesan oleh sebuah perusahaan Jepang untuk
pembuatan kalkulator , ternyata prosesor ini jauh lebih hebat dari yang
diharapkan sehingga Intel membeli hak guna dari perusahaan Jepang
tersebut untuk perkembangan dan penelitian lebih lanjut. Di sinilah
cikal bakal untuk perkembangan ke arah prosesor komputer.

Berikutnya muncul processor 8 bit pertama i8008 (1972), tapi agak
kurang disukai karena multivoltage.. lalu baru muncul processor i8080,
disini ada perubahan yaitu jadi triple voltage, pake teknologi NMOS
(tidak PMOS lagi), dan mengenalkan pertama kali sistem clock generator
(pake chip tambahan), dikemas dalam bentuk DIP Array 40 pins. Kemudian
muncul juga processor2 : MC6800 dari Motorola -1974, Z80 dari Zilog
-1976 (merupakan dua rival berat), dan prosessor2 lain seri 6500 buatan
MOST, Rockwell, Hyundai, WDC, NCR dst. Z80 full compatible dengan i8008
hanya sampai level bahasa mesin. Level bahasa rakitannya berbeda (tidak
kompatibel level software). Prosesor i8080 adalah prosesor dengan
register internal 8-bit, bus eksternal 8-bit, dan memori addressing
20-bit (dapat mengakses 1 MB memori total), dan modus operasi REAL.

Thn 77 muncul 8085, clock generatornya onprocessor, cikal bakalnya
penggunaan single voltage +5V (implementasi s/d 486DX2, pd DX4 mulai
+3.3V dst).
i8086, prosesor dengan register 16-bit, bus data eksternal 16-bit,
dan memori addressing 20-bit. Direlease thn 78 menggunakan teknologi
HMOS, komponen pendukung bus 16 bit sangat langka , sehingga harganya
menjadi sangat mahal.

Maka utk menjawab tuntutan pasar muncul i8088 16bit bus internal,
8bit bus external. Sehingga i8088 dapat memakai komponen peripheral
8bit bekas i8008. IBM memilih chip ini untuk pebuatan IBM PC karena
lebih murah daripada i8086. Kalau saja CEO IBM waktu itu tidak
menyatakan PC hanyalah impian sampingan belaka, tentu saja IBM akan
menguasai pasar PC secara total saat ini. IBM PC first release Agustus
1981 memiliki 3 versi IBM PC, IBM PC-Jr dan IBM PC-XT (extended
technology). Chip i8088 ini sangat populer, sampai NEC meluncurkan
sebuah chip yang dibangun berdasarkan spesifikasi pin chip ini, yang
diberi nama V20 dan V30. NEC V20 dan V30 adalah processor yang
compatible dengan intel sampai level bahasa assembly (software).


Chip 8088 dan 8086 kompatibel penuh dengan program yang dibuat untuk
chip 8080, walaupun mungkin ada beberapa program yang dibuat untuk 8086
tidak berfungsi pada chip 8088 (perbedaan lebar bus)

Lalu muncul 80186 dan i80188.. sejak i80186, prosessor mulai
dikemas dalam bentuk PLCC, LCC dan PGA 68 kaki.. i80186 secara fisik
berbentuk bujursangkar dengan 17 kaki persisi (PLCC/LCC) atau 2 deret
kaki persisi (PGA) dan mulai dari i80186 inilah chip DMA dan interrupt
controller disatukan ke dalam processor. semenjak menggunakan 286,
komputer IBM menggunakan istilah IBM PC-AT (Advanced Technology)dan
mulai dikenal pengunaan istilah PersonalSystem (PS/1). Dan juga mulai
dikenal penggunaan slot ISA 16 bit yang dikembangkan dari slot ISA 8
bit , para cloner mulai ramai bermunculan. Ada AMD, Harris & MOS
yang compatible penuh dengan intel. Di 286 ini mulai dikenal penggunaan
Protected Virtual Adress Mode yang memungkinkan dilakukannya
multitasking secara time sharing (via hardware resetting).

Tahun 86 IBM membuat processor dengan arsitektur RISC 32bit pertama
untuk kelas PC. Namun karena kelangkaan software, IBM RT PC ini
“melempem” untuk kelas enterprise, RISC ini berkembang lebih pesat,
setidaknya ada banyak vendor yang saling tidak kompatibel.

* Lalu untuk meraih momentum yang hilang dari chip i8086, Intel
membuat i80286, prosesor dengan register 16-bit, bus eksternal 16-bit,
mode protected terbatas yang dikenal dengan mode STANDARD yang
menggunakan memori addressing 24-bit yang mampu mengakses maksimal 16
MB memori. Chip 80286 ini tentu saja kompatibel penuh dengan chip-chip
seri 808x sebelumnya, dengan tambahan beberapa set instruksi baru.
Sayangnya chip ini memiliki beberapa bug pada desain hardware-nya,
sehingga gagal mengumpulkan pengikut.

Pada tahun 1985, Intel meluncurkan desain prosesor yang sama sekali
baru: i80386. Sebuah prosesor 32-bit , dalam arti memiliki register
32-bit, bus data eksternal 32-bit, dan mempertahankan kompatibilitas
dengan prosesor generasi sebelumnya, dengan tambahan diperkenalkannya
mode PROTECTED 32-BIT untuk memori addressing 32-bit, mampu mengakses
maksimum 4 GB , dan tidak lupa tambahan beberapa instruksi baru. Chip
ini mulai dikemas dalam bentuk PGA (pin Grid Array)

Prosesor Intel sampai titik ini belum menggunakan unit FPU secara

internal . Untuk dukungan FPU, Intel meluncurkan seri 80×87. Sejak 386
ini mulai muncul processor cloner : AMD, Cyrix, NGen, TI, IIT, IBM
(Blue Lightning) dst, macam-macamnya :
i80386 DX (full 32 bit)

i80386 SX (murah karena 16bit external)

i80486 DX (int 487)

i80486 SX (487 disabled)

Cx486 DLC (menggunakan MB 386DX, juga yang lain)

Cx486 SLC (menggunakan MB 386SX)

i80486DX2

i80486DX2 ODP

Cx486DLC2 (arsitektur MB 386)

Cx486SLC2 (arsitektur MB 386)

i80486DX4

i80486DX4 ODP

i80486SX2

Pentium

Pentium ODP

* Sekitar tahun 1989 Intel meluncurkan i80486DX. Seri yang tentunya
sangat populer, peningkatan seri ini terhadap seri 80386 adalah
kecepatan dan dukungan FPU internal dan skema clock multiplier (seri
i486DX2 dan iDX4), tanpa tambahan instruksi baru. Karena permintaan
publik untuk prosesor murah, maka Intel meluncurkan seri i80486SX yang
tak lain adalah prosesor i80486DX yang sirkuit FPU-nya telah disabled .
Seperti yang seharusnya, seri i80486DX memiliki kompatibilitas penuh
dengan set instruksi chip-chip seri sebelumnya.


* AMD dan Cyrix kemudian membeli rancangan prosesor i80386 dan i80486DX
untuk membuat prosesor Intel-compatible, dan mereka terbukti sangat
berhasil. Pendapat saya inilah yang disebut proses ‘cloning’, sama
seperti cerita NEC V20 dan V30. AMD dan Cyrix tidak melakukan proses
perancangan vertikal (berdasarkan sebuah chip seri sebelumnya),
melainkan berdasarkan rancangan chip yang sudah ada untuk membuat chip
yang sekelas.


* Tahun 1993, dan Intel meluncurkan prosesor Pentium. Peningkatannya
terhadap i80486: struktur PGA yang lebih besar (kecepatan yang lebih
tinggi , dan pipelining, TANPA instruksi baru. Tidak ada yang spesial
dari chip ini, hanya fakta bahwa standar VLB yang dibuat untuk i80486
tidak cocok (bukan tidak kompatibel) sehingga para pembuat chipset
terpaksa melakukan rancang ulang untuk mendukung PCI. Intel menggunakan
istilah

Pentium untuk meng”hambat” saingannya. Sejak Pentium ini para
cloner mulai “rontok” tinggal AMD, Cyrix . Intel menggunakan istilah
Pentium karena Intel kalah di pengadilan paten. alasannya angka tidak
bisa dijadikan paten, karena itu intel mengeluarkan Pentium menggunakan
TM. AMD + Cyrix tidak ingin tertinggal, mereka mengeluarkan standar

Pentium Rating (PR) sebelumnya ditahun 92 intel sempat berkolaborasi
degan Sun, namun gagal dan Intel sempat dituntut oleh Sun karena
dituduh menjiplak rancangan Sun. Sejak Pentium, Intel telah menerapkan
kemampuan Pipelining yang biasanya cuman ada diprocessor RISC (RISC spt
SunSparc). Vesa Local Bus yang 32bit adalah pengembangan dari
arsitektur ISA 16bit menggunakan clock yang tetap karena memiliki clock
generator sendiri (biasanya >33Mhz) sedangkan arsitektur PCI adalah
arsitektur baru yang kecepatan clocknya mengikuti kecepatan clock
Processor (biasanya kecepatannya separuh kecepatan processor).. jadi
Card VGA PCI kecepatannya relatif tidak akan sama di frekuensi MHz
processor yang berbeda alias makin cepat MHz processor, makin cepat
PCI-nya


* Tahun 1995, kemunculan Pentium Pro. Inovasi disatukannya cache memori
ke dalam prosesor menuntut dibuatnya socket 8 . Pin-pin prosesor ini
terbagi 2 grup: 1 grup untuk cache memori, dan 1 grup lagi untuk
prosesornya sendiri, yang tak lebih dari pin-pin Pentium yang diubah
susunannya . Desain prosesor ini memungkinkan keefisienan yang lebih
tinggi saat menangani instruksi 32-bit, namun jika ada instruksi 16-bit
muncul dalam siklus instruksi 32-bit, maka prosesor akan melakukan
pengosongan cache sehingga proses eksekusi berjalan lambat. Cuma ada 1
instruksi yang ditambahkan: CMOV (Conditional MOVe) .


* Tahun 1996, prosesor Pentium MMX. Sebenarnya tidak lebih dari sebuah
Pentium dengan unit tambahan dan set instruksi tambahan, yaitu MMX.
Intel sampai sekarang masih belum memberikan definisi yang jelas
mengenai istilah MMX. Multi Media eXtension adalah istilah yang
digunakan AMD . Ada suatu keterbatasan desain pada chip ini: karena
modul MMX hanya ditambahkan begitu saja ke dalam rancangan Pentium
tanpa rancang ulang, Intel terpaksa membuat unit MMX dan FPU melakukan
sharing, dalam arti saat FPU aktif MMX non-aktif, dan sebaliknya.
Sehingga Pentium MMX dalam mode MMX tidak kompatibel dengan Pentium.


Bagaimana dengan AMD K5? AMD K5-PR75 sebenarnya adalah sebuah
‘clone’ i80486DX dengan kecepatan internal 133MHz dan clock bus 33MHz .
Spesifikasi Pentium yang didapat AMD saat merancang K5 versi-versi
selanjutnya dan Cyrix saat merancang 6×86 hanyalah terbatas pada
spesifikasi pin-pin Pentium. Mereka tidak diberi akses ke desain
aslinya. Bahkan IBM tidak mampu membuat Intel bergeming (Cyrix,
mempunyai kontrak terikat dengan IBM sampai tahun 2005)

Mengenai rancangan AMD K6, tahukah anda bahwa K6 sebenarnya adalah
rancangan milik NexGen ? Sewaktu Intel menyatakan membuat unit MMX, AMD
mencari rancangan MMX dan menambahkannya ke K6. Sayangnya spesifikasi
MMX yang didapat AMD sepertinya bukan yang digunakan Intel, sebab
terbukti K6 memiliki banyak ketidakkompatibilitas instruksi MMX dengan
Pentium MMX.

* Tahun 1997, Intel meluncurkan Pentium II, Pentium Pro dengan
teknologi MMX yang memiliki 2 inovasi: cache memori tidak menjadi 1
dengan inti prosesor seperti Pentium Pro , namun berada di luar inti
namun berfungsi dengan kecepatan processor. Inovasi inilah yang
menyebabkan hilangnya kekurangan Pentium Pro (masalah pengosongan
cache) Inovasi kedua, yaitu SEC (Single Edge Cartidge), Kenapa? Karena
kita dapat memasang prosesor Pentium Pro di slot SEC dengan bantuan
adapter khusus. Tambahan : karena cache L2 onprocessor, maka kecepatan
cache = kecepatan processor, sedangkan karena PII cachenya di”luar”
(menggunakan processor module), maka kecepatannya setengah dari
kecepatan processor. Disebutkan juga penggunaan Slot 1 pada PII karena
beberapa alasan :

Pertama, memperlebar jalur data (kaki banyak - Juga jadi alasan
Socket 8), pemrosesan pada PPro dan PII dapat paralel. Karena itu
sebetulnya Slot 1 lebih punya kekuatan di Multithreading / Multiple
Processor. ( sayangnya O/S belum banyak mendukung, benchmark PII dual
processorpun oleh ZDBench lebih banyak dilakukan via Win95 ketimbang
via NT)

Kedua, memungkinkan upgrader Slot 1 tanpa memakan banyak space di
Motherboard sebab bila tidak ZIF socket 9 , bisa seluas Form
Factor(MB)nya sendiri konsep hemat space ini sejak 8088 juga sudah ada
.Mengapa keluar juga spesifikasi SIMM di 286? beberapa diantaranya
adalah efisiensi tempat dan penyederhanaan bentuk.

Ketiga, memungkinkan penggunaan cache module yang lebih efisien dan
dengan speed tinggi seimbang dengan speed processor dan lagi-lagi tanpa
banyak makan tempat, tidak seperti AMD / Cyrix yang “terpaksa” mendobel
L1 cachenya untuk menyaingi speed PII (karena L2-nya lambat) sehingga
kesimpulannya AMD K6 dan Cyrix 6×86 bukan cepat di processor melainkan
cepat di hit cache! Sebab dengan spec Socket7 kecepatan L2 cache akan
terbatas hanya secepat bus data / makin lambat bila bus datanya sedang
sibuk, padahal PII thn depan direncanakan beroperasi pada 100MHz (bukan
66MHz lagi). Point inilah salah satu alasan kenapa intel mengganti
chipset dari 430 ke 440 yang berarti juga harus mengganti Motherboard.

Penulis: Onno W Purbo
(sumber : PC Magazine, PC World, BYTE Magazine, Windows Magazine, dan Intel’s Developers Network)

WOW KEREN....


Sekitar 20 wartawan Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri yang membentuk komunitas "blogger" atau "Bintan Island Blogger Community" akan melakukan sosialisasi "web log" atau "blog" kepada pelajar SMA di daerah setempat pada Senin (12/1-2009).
Ketua Panitia "Blogger Goes To School", Syaifullah Pasaribu, Sabtu mengatakan, masih banyak pelajar yang belum mengetahui dan memahami fungsi "blog" yang hanya dapat diakses melalui internet.

"Kami berupaya menciptakan 'blogger' yang handal di kalangan pelajar, yang dapat memanfaatkan fasilitas internet secara positif," kata Syaifullah yang juga wartawan TV One.

Dia mengatakan "blog" merupakan bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan tersebut sering dimuat dalam urutan terbalik yaitu isi terbaru dahulu kemudian diikuti isi sebelumnya.

"Namun tidak selamanya demikian," katanya.

Media blog pertama kali dipopulerkan oleh blogger.com, yang dimiliki oleh PyraLab sebelum akhirnya PyraLab diakuisi oleh google.Com pada akhir tahun 2002 yang lalu. Semenjak itu, banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang bersifat sumber terbuka yang diperuntukkan kepada perkembangan para penulis blog tersebut.

Jenis "blogger" berupa politik, pribadi, syair, bertopik, kesehatan, sastra, perjalanan, hukum, penelitihan, media, agama, kebersamaan, pendidikan, petunjuk, bisnis dan pengganggu.

"Panitia pelaksana sosialisasi 'blog' kepada pelajar memiliki 'blogger' pribadi. Isi 'blog' mereka beranekaragam, mulai dari berita terbaru, fotografi, cerita pendek, hasil penelitihan dan pengalaman-pengalaman pribadi yang dituangkan dalam bentuk tulisan," katanya
Dia menyatakan, pelajar juga dapat membentul komunitas "blogger". Komunitas "blogger" terbentuk berdasarkan kesamaan-kesamaan tertentu, seperti kesamaan asal daerah, kesamaan kampus, kesamaan hobi, dan sebagainya. Para blogger yang tergabung dalam komunitas-komunitas blogger tersebut biasanya sering mengadakan kegiatan-kegiatan bersama-sama seperti kopi darat.

"Untuk bisa bergabung di komunitas blogger, biasanya ada semacam syarat atau aturan yang harus dipenuhi untuk bisa masuk di komunitas tersebut, misalkan berasal dari daerah tertentu," ujarnya.

Syaifullah mengatakan, 'blog' juga dapat dimanfaatkan untuk kampanye politik dan juga program-program media dan perusahaan-perusahaan.

"Sebagian blog dipelihara oleh seorang penulis tunggal, sementara sebagian lainnya oleh beberapa penulis. Banyak juga weblog yang memiliki fasilitas interaksi dengan para pengunjungnya, yang dapat memperkenankan para pengunjungnya untuk meninggalkan komentar atas isi dari tulisan yang dipublikasikan," tuturnya.

Dia mengatakan, situs web yang saling berkaitan berkat weblog, atau secara total merupakan kumpulan weblog sering disebut sebagai "blogosphere". Bilamana sebuah kumpulan gelombang aktivitas, informasi dan opini yang sangat besar berulang kali muncul untuk beberapa subyek atau sangat kontroversial terjadi dalam blogosphere, maka hal itu sering disebut sebagai "blogstorm" atau "badai blog".

Jumat, 09 Januari 2009

PHK Besar-Besaran


Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran terhadap karyawan yang bekerja pada beberapa perusahaan berskala besar di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri mulai terjadi di awal tahun 2009.

"Puncak PHK terhadap ribuan karyawan diperkirakan pada Maret 2009," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan, Makhfur Z di Tanjungpinang, Kamis.

PHK terhadap karyawan di Bintan terjadi sejak krisis keuangan global yang melanda Amerika dan beberapa negara di Eropa. Krisis tersebut mempengaruhi pendapatan sebagian besar perusahaan yang berlokasi di Lobam dan Kijang, Kabupaten Bintan.

Maskhfir mengatakan, jumlah karyawan tetap dan kontrak di Lobam sebanyak 10.802 orang, sedangkan di Kijang sebanyak 2.700 orang.

"Di Lobam terdapat 22 perusahaan, sementara di Kijang ada tiga perusahaan," katanya.

Sedikitnya empat perusahaan besar yang bergerak dibidang elektronik mengalami kerugian karena barang yang diproduksi tidak laku dijual di pasaran internasional. Perusahaan itu adalah PT Royal, PT Sumiko, PT Upec dan PT Korindo.

"Empat perusahaan tersebut masih beroperasi meski mengurangi produksi," katanya.

Biasanya banyak pengusaha dari beberapa negara memesan produk elektronik yang diproduksi perusahaan elektronik di Lobam dan Kijang. Namun hingga sekarang belum ada satu pun perusahaan asing yang membeli produk elektronik tersebut.

"Tidak ada pesanan terhadap barang yang diproduksi perusahaan tersebut sehingga perusahaan melakukan efesiensi karyawan untuk mengurangi biaya pengeluaran," ujarnya.

Menurut Makhfur, sebanyak 923 karyawan kontrak di Kijang tidak perpanjang masa kerjanya. Hal yang juga terjadi terhadap 636 karyawan di Lobam.

"Sekitar 67,5 persen karyawan Kijang menetap, tidak pulang kampung setelah di-PHK. Sebanyak 32,5 persen karyawan di Lobam juga menetap di Lobam," katanya.

Ratusan karyawan di Lobam akan menyusul rekan-rekannya yang di PHK. Mereka berstatus setengah pengangguran karena bekerja tidak sampai 40 jam selama sepekan.

Mereka mengeluh karena hanya menerima gaji pokok sebesar upah minimum Kabupaten Bintan Rp895.000. Biasanya mereka mendapatkan upah lembur.

Semenjak terjadinya krisis perekonomian global, perusahaan tidak pernah memberi lembur kepada karyawan.

"Sekitar 200 lebih karyawan PT Sumiko dirumahkan. Itu gelaja terjadinya PHK," tutur Makhfur.

Makhfur mengatakan, perusahaan harus membayar pesangon kepada karyawan yang di-PHK.

"Kewajiban perusahaan terhadap karyawan yang di-PHk harus dipenuhi," katanya.
Disnaker akan mengawasi aset-aset perusahaan hingga perusahaan tersebut menunaikan kewajibannya kepada karyawan yang di-PHK.

"Aset-aset perusahaan tidak boleh dijual atau dibawa pergi sebelum kewajibannya terpenuhi," katanya.

ANTARA ZIONISME DAN YAHUDI Oleh: HARUN YAHYA

Musim panas tahun 1982 menjadi saksi atas kebiadaban luar biasa yang
menyebabkan seluruh dunia berteriak dan mengutuknya dengan keras. Tentara Isrel
memasuki wilayah Lebanon dalam suatu serbuan mendadak, dan bergerak maju sambil
menghancurkan sasaran apa saja yang nampak di hadapan mereka. Pasukan Israel ini mengepung
kamp-kamp pengungsi yang dihuni warga Palestina yang telah melarikan diri akibat
pengusiran dan pendudukan oleh Israel beberapa tahun sebelumnya. Selama dua hari,
tentara Israel ini mengerahkan milisi Kristen Lebanon untuk membantai penduduk
sipil tak berdosa tersebut. Dalam beberapa hari saja, ribuan nyawa tak berdosa telah
terbantai.

Terorisme biadab bangsa Israel ini telah membuat marah seluruh masyarakat
dunia. Tapi, yang menarik adalah sejumlah kecaman tersebut justru datang dari
kalangan Yahudi, bahkan Yahudi Israel sendiri. Profesor Benjamin Cohen dari Tel Aviv
University menulis sebuah pernyataan pada tanggal 6 Juni 1982:
Saya menulis kepada anda sambil mendengarkan radio transistor yang baru saja
mengumumkan bahwa ‘kita’ sedang dalam proses ‘pencapaian tujuan-tujuan kita’
di Lebanon: yakni untuk menciptakan ‘kedamaian’ bagi penduduk Galilee.

Kebohongan ini sungguh membuat saya marah. Sudah jelas bahwa ini adalah
peperangan biadab, lebih kejam dari yang pernah ada sebelumnya, tidak ada kaitannya
dengan upaya yang sedang dilakukan di London atau keamanan di Galilee…Yahudi,
keturunan Ibrahim…. Bangsa Yahudi, mereka sendiri menjadi korban kekejaman,
bagaimana mereka dapat menjadi sedemikian kejam pula? … Keberhasilan terbesar bagi Zionisme
adalah de-Yahudi-isasi bangsa Yahudi. ("Professor Leibowitz calls Israeli
politics in Lebanon Judeo-Nazi" Yediot Aharonoth, 2 Juli 1982)

Benjamin Cohen bukanlah satu-satunya warga Israel yang menentang
pendudukan Israel atas Lebanon. Banyak kalangan intelektual Yahudi yang tinggal di Israel yang
mengutuk kebiadaban yang dilakukan oleh negeri mereka sendiri.

Pensikapan ini tidak hanya tertuju pada pendudukan Israel atas Lebanon.
Kedzaliman Israel atas bangsa Palestina, keteguhan dalam menjalankan kebijakan
penjajahan, dan hubungannya dengan lembaga-lembaga semi-fasis di bekas rejim rasis
Apartheid di Afrika Selatan telah dikritik oleh banyak tokoh intelektual terkemuka di
Israel selama bertahun-tahun. Kritik dari kalangan Yahudi sendiri ini tidak
terbatas hanya pada berbagai kebijakan Israel, tetapi juga diarahkan pada Zionisme,
ideologi resmi negara Israel.

Ini menyatakan apa yang sesungguhnya terjadi: kebijakan pendudukan Israel
atas Palestina dan terorisme negara yang mereka lakukan sejak tahun 1967 hingga
sekarang berpangkal dari ideologi Zionisme, dan banyak Yahudi dari seluruh dunia yang
menentangnya.

Oleh karena itu, bagi umat Islam, yang hendaknya dipermasalahkan adalah
bukan agama Yahudi atau bangsa Yahudi, tetapi Zionisme. Sebagaimana gerakan anti-Nazi
tidak sepatutnya membenci keseluruhan masyarakat Jerman, maka seseorang yang
menentang Zionisme tidak sepatutnya menyalahkan semua orang Yahudi.

Asal Mula Gagasan Rasis Zionisme Setelah orang-orang Yahudi terusir dari Yerusalem pada tahun 70 M, mereka
mulai tersebar di berbagai belahan dunia. Selama masa ‘diaspora’ ini, yang berakhir
hingga abad ke-19, mayoritas masyarakat Yahudi menganggap diri mereka sebagai sebuah
kelompok masyarakat yang didasarkan atas kesamaan agama mereka.

Sepanjang perjalanan waktu, sebagian besar orang Yahudi membaur dengan budaya setempat, di
negara di mana mereka tinggal. Bahasa Hebrew hanya tertinggal sebagai bahasa suci yang
digunakan dalam berdoa, sembahyang dan kitab-kitab agama mereka. Masyarakat Yahudi
di Jerman mulai berbicara dalam bahasa Jerman, yang di Inggris berbicara dengan bahasa
Inggris. Ketika sejumlah larangan dalam hal kemasyarakatan yang berlaku
bagi kaum Yahudi di negara-negara Eropa dihapuskan di abad ke-19, melalui emansipasi,
masyarakat Yahudi mulai berasimilasi dengan kelompok masyarakat di mana
mereka tinggal. Mayoritas orang Yahudi menganggap diri mereka sebagai sebuah
‘kelompok agamis’ dan bukan sebagai sebuah ‘ras’ atau ‘bangsa’. Mereka menganggap
diri mereka sebagai masyarakat atau orang ‘Jerman Yahudi’, ‘Inggris Yahudi,
atau ‘Amerika Yahudi’.

Namun, sebagaimana kita pahami, rasisme bangkit di abad ke-19. Gagasan rasis,
terutama akibat pengaruh teori evolusi Darwin, tumbuh sangat subur dan
mendapatkan banyak pendukung di kalangan masyarakat Barat. Zionisme muncul akibat
pengaruh kuat badai rasisme yang melanda sejumlah kalangan masyarakat Yahudi.

Kalangan Yahudi yang menyebarluaskan gagasan Zionisme adalah mereka yang
memiliki keyakinan agama sangat lemah. Mereka melihat “Yahudi” sebagai nama sebuah
ras, dan bukan sebagai sebuah kelompok masyarakat yang didasarkan atas suatu
keyakinan agama. Mereka mengemukakan bahwa Yahudi adalah ras tersendiri yang
terpisah dari bangsa-bangsa Eropa, sehingga mustahil bagi mereka untuk hidup bersama,
dan oleh karenanya, mereka perlu mendirikan tanah air mereka sendiri. Orang-orang
ini tidak mendasarkan diri pada pemikiran agama ketika memutuskan wilayah mana yang
akan digunakan untuk mendirikan negara tersebut. Theodor Herzl, bapak pendiri
Zionisme, pernah mengusulkan Uganda, dan rencananya ini dikenal dengan nama ‘Uganda
Plan’.

Kaum Zionis kemudian menjatuhkan pilihan mereka pada Palestina. Alasannya
adalah Palestina dianggap sebagai ‘tanah air bersejarah bangsa Yahudi’, dan bukan
karena nilai relijius wilayah tersebut bagi mereka.

Para pengikut Zionis berusaha keras untuk menjadikan orang-orang Yahudi
lain mau menerima gagasan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan agama
mereka ini.

Organisasi Yahudi Dunia, yang didirikan untuk melakukan propaganda masal,
melakukan kegiatannya di negara-negara di mana terdapat masyarakat Yahudi. Mereka mulai
menyebarkan gagasan bahwa orang-orang Yahudi tidak dapat hidup secara
damai dengan bangsa-bangsa lain dan bahwa mereka adalah suatu ‘ras’ tersendiri; dan dengan
alasan ini mereka harus pindah dan bermukim di Palestina. Sejumlah besar
masyarakat Yahudi saat itu mengabaikan seruan ini.

Dengan demikian, Zionisme telah memasuki ajang politik dunia sebagai
sebuah ideologi rasis yang meyakini bahwa masyarakat Yahudi tidak seharusnya hidup bersama
dengan bangsa-bangsa lain. Di satu sisi, gagasan keliru ini memunculkan beragam
masalah serius dan tekanan terhadap masyarakat Yahudi yang hidupnya tersebar di
seluruh dunia.

Di sisi lain, bagi masyarakat Muslim di Timur Tengah, hal ini
memunculkan kebijakan penjajahan dan pencaplokan wilayah oleh Israel, pertumpahan darah,
kematian, kemiskinan dan teror.

Banyak kalangan Yahudi saat ini yang mengecam ideologi Zionisme. Rabbi
Hirsch, salah seorang tokoh agamawan Yahudi terkemuka, mengatakan:
‘Zionisme berkeinginan untuk mendefinisikan masyarakat Yahudi sebagai sebuah
bangsa .... ini adalah sesuatu yang menyimpang (dari ajaran agama)’.
(Washington Post, 3 Oktober 1978)

Roger Garaudy menulis:
Musuh terbesar bagi agama Yahudi adalah cara berpikir nasionalis, rasis dan
kolonialis dari Zionisme, yang lahir di tengah-tengah (kebangkitan)
nasionalisme, rasisme dan kolonialisme Eropa abad ke-19. Cara berpikir ini, yang
mengilhami semua kolonialisme Barat dan semua peperangannya melawan nasionalisme lain,
adalah cara berpikir bunuh diri. Tidak ada masa depan atau keamanan bagi Israel dan
tidak ada perdamaian di Timur Tengah kecuali jika Israel telah mengalami “de-Zionisasi”
dan kembali pada agama Ibrahim, yang merupakan warisan spiritual,
persaudaraan dan milik bersama dari tiga agama wahyu: Yahudi, Nasrani dan Islam. (Roger
Garaudy, "Right to Reply: Reply to the Media Lynching of Abbe Pierre and Roger
Garaudy",Samizdat, Juni 1996)

Dengan alasan ini, kita hendaknya membedakan Yahudi dengan Zionisme. Tidak
setiap orang Yahudi di dunia ini adalah seorang Zionis. Kaum Zionis tulen adalah
minoritas di dunia Yahudi. Selain itu, terdapat sejumlah besar orang Yahudi yang
menentang tindakan kriminal Zionisme yang melanggar norma kemanusiaan. Mereka
menginginkan Israel menarik diri secara serentak dari semua wilayah yang didudukinya, dan
mengatakan bahwa Israel harus menjadi sebuah negara bebas di mana semua
ras dan masyarakat dapat hidup bersama dan mendapatkan perlakuan yang sama, dan bukan
sebagai ‘negara Yahudi’ rasis.

Kaum Muslimin telah bersikap benar dalam menentang Israel dan Zionisme.
Tapi, mereka juga harus memahami dan ingat bahwa permasalahan utama bukanlah terletak
pada orang Yahudi, tapi pada Zionisme.

ZIONISME: SEBUAH NASIONALISME SEKULER YANG MENGKHIANATI YUDAISME Zionisme
dibawa ke dalam agenda dunia di akhir-akhir abad ke sembilan belas oleh Theodor Herzl
(1860-1904), seorang wartawan Yahudi asal Austria. Baik Herzl maupun
rekan-rekannya adalah orang-orang yang memiliki keyakinan agama yang sangat lemah, jika
tidak ada sama sekali. Mereka melihat "Keyahudian" sebagai sebuah nama ras, bukan
sebuah masyarakat beriman. Mereka mengusulkan agar orang-orang Yahudi menjadi
sebuah ras terpisah dari bangsa Eropa, yang mustahil bagi mereka untuk hidup bersama,
dan bahwa penting artinya bagi mereka untuk membangun tanah air mereka sendiri.
Mereka tidak mengandalkan pemikiran keagamaan ketika memutuskan tanah air manakah itu
seharusnya.

Theodor Herzl, sang pendiri Zionisme, suatu kali memikirkan Uganda, dan
ini lalu dikenal sebagai "Uganda Plan." Sang Zionis kemudian memutuskan Palestina.
Alasannya adalah Palestina dianggap sebagai "tanah air bersejarah bagi orang-orang
Yahudi", dibandingkan segala kepentingan keagamaan apa pun yang dimilikinya untuk
mereka.

Sang Zionis melakukan upaya-upaya besar untuk mengajak orang-orang Yahudi
lainnya menerima gagasan yang tak sesuai agama ini. Organisasi Zionis Dunia yang baru
melakukan upaya propaganda besar di hampir semua negara yang berpenduduk
Yahudi, dan mulai berpendapat bahwa Yahudi tidak dapat hidup dengan damai dengan
bangsa-bangsa lainnya dan bahwa mereka adalah "ras" yang terpisah. Oleh karena itu,
mereka harus bergerak dan menduduki Palestina. Sebagian besar orang Yahudi mengabaikan
himbauan ini.

Menurut negarawan Israel Amnon Rubinstein: "Zionisme (dulu) adalah sebuah
pengkhianatan atas tanah air mereka (Yahudi) dan sinagog para Rabbi".15
Oleh karena itu banyak orang-orang Yahudi yang mengkritik ideologi Zionisme. Rabbi
Hirsch, salah satu pemimpin keagamaan terkemuka saat itu berkata, "Zionisme ingin menamai
orang-orang Yahudi sebagai sebuah lembaga nasional…. yang merupakan sebuah
penyimpangan. "16 Selebihnya silakan dibaca di link:
http://www.tragedipalestina.com/yahudilawant errorisme. html

15- Amnon Rubinstein, The Zionist Dream Revisited, hlm. 19
16- Washington Post, Oktober 3, 1978

Semoga kita dapat melihat permasalahan Timur Tengah dengan hati dan
pikiran yang
sejernih mungkin,

íóÇ ÃóíõøåóÇ ÇáóøÐöíäó ÂãóäõæÇ ßõæäõæÇ
ÞóæóøÇãöíäó áöáóøåö ÔõåóÏóÇÁó ÈöÇáúÞöÓúØö
æóáÇ íóÌúÑöãóäóøßõãú ÔóäóÂäõ Þóæúãò Úóáóì
ÃóáÇ ÊóÚúÏöáõæÇ ÇÚúÏöáõæÇ åõæó ÃóÞúÑóÈõ
áöáÊóøÞúæóì æóÇÊóøÞõæÇ Çááóøåó Åöäóø Çááóøåó
ÎóÈöíÑñ ÈöãóÇ ÊóÚúãóáõæäó yang artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk
berlaku tidak
adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Dan tak lupa doa selalu untuk Saudara/Saudari kita di Palestina:

ÑóÈóøäóÇ áÇ ÊóÌúÚóáúäóÇ ÝöÊúäóÉð áöáúÞóæúãö
ÇáÙóøÇáöãöíäó æóäóÌöøäóÇ ÈöÑóÍúãóÊößó ãöäó
ÇáúÞóæúãö ÇáúßóÇÝöÑöíäó yang artinya:
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum
yang lalim,
dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang
ingkar." (QS. Yuunus, ayat 85-86)

amiin

KARYAKU

Cempaka Putih, Kitab Kamasutra Melayu Riau Lingga
iustrasi
Rabu, 31 Desember 2008 | 15:21 WIB

TANJUNG PINANG, RABU — Sekitar 350 naskah kusam tertata rapi di lemari Kantor Yayasan Kebudayaan Indrasakti di Pulau Penyengat, Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau.

"Itu naskah yang dapat kami pertahankan, selebihnya berada di Malaysia dan Singapura," kata Raja Malik Hafrizal, 36 tahun, ahli waris Melayu Lingga Riau, di kantornya, Senin, bertepatan dengan 1 Muharram 1430 H.

Beraksara Arab-Melayu, naskah-naskah peninggalan zaman Belanda itu nyaris tidak diperhatikan pengunjung lokal, meski menyimpan ribuan kisah kejayaan Kerajaan Melayu Lingga Riau, termasuk tentang teknik hubungan intim yang islami.

"Kamasutra" Pulau Penyengat, dalam koleksi perpustakaan naskah kuno Indrasakti, belum pernah dipublikasikan.

Sekitar sepuluh naskah kuno tentang kehidupan seks warga dan keluarga raja masih tersimpan di Indrasakti. Pengarangnya antara lain, Raja Abdullah yang pada zamannya akrab dipanggil Abu Muhammad Adnan.

Abu Muhammad Adnan mulai menulis tentang hubungan biologis masyarakat Melayu di Pulau Penyengat pada pertengahan hingga akhir abad ke-19.

Dia adalah putra dari Raja Ali Haji, penulis syair Gurindam 12 yang tersohor di dunia, Bapak Bahasa Indonesia yang telah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Republik Indonesia.

Salah satu judul naskah kuno karangan Abu Muhammad Adnan adalah "Cempaka Putih."

Kitab itu mengenai hubungan seks yang dihalalkan Islam, dilengkapi dengan foto lelaki dan perempuan yang sedang melakukan hubungan intim.

Karya Abu Muhammad tertata rapi dalam 150 halaman, baru-baru ini diselamatkan Raja Malik dari serangan rayap. Kendati sudah kusam, kitab dengan aksara Arab-Melayu itu masih utuh.

Bagi peneliti kebudayaan dan kolektor naskah tua, "Cempaka Putih" adalah permata yang memiliki nilai kebudayaan yang tinggi.

"Ceritanya erotis, tapi mendidik," kata Raja Malik yang juga Ketua Pusat Maklumat Kebudayaan Melayu Kepri-Pulau Penyengat.

Selain menampilkan beberapa teknik/gaya hubungan seks, "Cempaka Putih" juga menuliskan sebuah doa sebelum berhubungan intim.

"Seperti Kamasutra India. Raja Abdullah menceritakan kisah kehidupan seksual masyarakat Melayu pada zamannya. `Kamasutra Melayu`, berdasar ajaran Islam," ujarnya.

"Cempaka Putih" memberi gambaran betapa pentingnya hubungan seks dalam sebuah keluarga yang harmonis.

"Hubungan seks yang tidak meninggalkan ajaran Islam. Enak tapi tidak berdosa," ujar Raja Malik tersenyum.

"Nyaris hancur, tapi tulisannya masih utuh sehingga dapat dibaca," katanya.

Setelah "Cempaka Putih", muncul beberapa naskah "kamasutra" lain dengan penulis yang berbeda di zaman itu.

"Naskah kuno Melayu dengan gaya Kamasutra India yang berhasil kami simpan sekitar sepuluh," ujarnya.

Perempuan

Istri Abu Muhammad Adnan, Khatijah Terung, juga seorang penulis. Khatijah tidak ingin melewati kesempatan untuk menulis naskah tandingan yang lebih menonjolkan perempuan dalam kehidupan seksual.

Naskah Khatijah Terung berjudul "Kumpulan Gunawan", terdiri atas 197 halaman, dilengkapi dengan tulisan, lukisan, dan foto yang menggambarkan hubungan seksual antara suami dan istri.

Karyanya itu juga dikenal dengan sebutan Gerak Tujuh yang identik dengan gaya perempuan dalam melakukan hubungan seksual dengan suaminya.

"Naskah `Kumpulan Gunawan`masih utuh, tidak rusak," kata Raja Malik.

Raja Malik mengatakan, naskah-naskah "Kamasutra" Melayu akan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

"Naskah itu ditulis dalam bentuk Arab-Melayu. Kami akan alihaksarakan ke dalam bentuk bahasa Indonesia tanpa mengurangi kekhasan Melayu," katanya.

Buru naskah

"Para kolektor dari Malaysia memburu naskah kuno Melayu yang berada di Pulau Penyengat, Tanjung Pinang dan Kabupaten Lingga," ujar Raja Malik.

Sekitar 50 naskah kuno yang bermuatan sejarah, sastra, dan agama telah dijual warga Kepri kepada kolektor dari Malaysia. Sebagian kecil naskah kuno Melayu Kepri kini berada di Lembaga Kebudayaan Melayu Singapura.

"Kebanyakan kolektor Malaysia yang berhasil membeli naskah kuno dari warga masyarakat Kepri yang mendapatkannya sebagai warisan," ujarnya.

Raja Malik mengatakan, kolektor-kolektor dari Malaysia dan Singapura berupaya merayu pemegang naskah kuno. Kolektor memiliki penawaran tersendiri terhadap naskah-naskah kuno yang dijual warga.

"Saya juga sering dibujuk kolektor, baik dari Malaysia, Singapura, maupun dari beberapa negara lain," katanya.

Harga naskah sejarah kuno lebih tinggi dibanding sastra dan agama.

"Naskah-naskah kuno yang berhasil kami selamatkan sekitar 317," kata Raja Malik yang pernah mendapat Penghargaan Penyelamatan Aset Budaya Melayu Kepri dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.

Menurutnya, hingga sekarang, aset-aset budaya Kepri belum diinventarisasi sehingga tidak diketahui berapa banyak yang masih tersisa. Seharusnya, pemerintah menyediakan museum untuk menyelamatkan yang masih tersisa atau disimpan oleh warga.

"Pemerintah pernah membeli naskah kuno yang disimpan oleh pewarisnya. Namun, tidak sebanding dengan yang masih berada di tangan warga," katanya.

Perhatian pemerintah dinilainya hanya terfokus pada pemeliharaan kuburan raja-raja, benteng, dan pemeliharaan masjid Pulau Penyengat.

"Seharusnya apa pun jenis aset yang menunjukkan identitas kekayaan budaya Melayu diselamatkan," katanya.

Pulau Penyengat, 240 hektar, hingga dewasa ini dikenal sebagai pulau sakral, bersih dari kegiatan-kegiatan yang melanggar ajaran agama.

Masyarakat pulau itu mempertahankan kegotongroyongan dan budaya Melayu yang bercorak Islam hingga sekarang.

Tidak ada pedagang yang menjual minuman keras. Tidak ada lokalisasi pelacuran dan perjudian.

"Jangan coba-coba melakukan kegiatan tidak baik di Pulau Penyengat," kata Iwan Kurniawan, pengacara yang pada hampir setiap perayaan keagamaan Islam mengunjungi Penyengat, pulau di seberang ibu kota Tanjung Pinang.